Semua insan akademik selalu berkutat dengan yang namanya jurnal. Banyak pula dosen-dosen yang menugaskan mahasiswanya untuk membuat sebuah jurnal. Bahkan sekarang, mahasiswa yang akan menyelesaikan jenjang S1 nya, baru dikatakan lulus sidang manakala telah menerbitkan minimal 1 jurnal.
Banyak kita kenal berbagai jurnal, diantaranya: jurnal ilmiah, jurnal pendidikan, jurnal akuntansi, jurnal umum, jurnal khusus, dan lain-lain. Namun, ada yang masih bingung kan mengenai apa itu jurnal? Baiklah kita coba uraikan...
A. Pengertian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara bahasa, jurnal diartikan sebagai buku (catatan harian). Sedangkan dalam arti luas, jurnal adalah surat kabar harian atau bisa juga majalah yang khusus memuat artikel di satu bidang tertentu.
Dalam Wikipedia, Jurnal (dalam bahasa Inggris Journal) adalah catatan
akuntansi permanen yang pertama (book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi
keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di Debet
maupun yang di Kredit, yang mempunyai fungsi sbb :
- Fungsi historis, yaitu jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan secara kronologis atau berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya.
- Fungsi mencatat, yaitu jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terperinci, artinya semua transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa ada yang ketinggalan.
- Fungsi analisis, yaitu jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus di Debet maaupun yang di Kredit.
- Fungsi instruktif, yaitu jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik yang di Debet maupun yang di Kredit sesuai hasil analisis dalam jurnal.
- Fungsi informatif, yaitu jurnal memberikan keterangan kegiatan perusahaan secara jelas.
- Intinya, jurnal adalah catatan/artikel mengenai suatu topik yang diminati, kemudian diterbitkan.
Cara Membuat Jurnal
Dalam Kompas.com yang ditulis oleh Ayu Rahayu Elfitri, panduan menulis jurnal adalah sebagai berikut:
1. Judul;
2. Abstrak;
3. Pendahuluan;
4. Bahan dan metode;
5. Hasil;
6. Pembahasan;
7. Kesimpulan;
8. Daftar pustaka.
1. Judul
Setiap jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca judul,
akan memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan
dari jurnal tersebut. Misalnya, judul "Laporan Lab Biologi". Dengan
judul seperti ini, maka tidak ada pembaca yang mau membacanya karena tidak
menggambarkan isi jurnal. Contoh judul yang jelas, misalnya "Pengaruh
Cahaya dan Suhu terhadap Pertumbuhan Populasi Bakteri Escherichia Coli".
Judul ini sudah sedikit banyak melaporkan isi dari jurnal.
2. Abstrak
Abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi
untuk mencerna secara singkat isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan untuk
menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal.
Bagian abstrak harus menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum tujuan,
metode, hasil, dan kesimpulan. Jangan gunakan singkatan atau kutipan dalam
abstrak. Pada abstrak harus dapat berdiri sendiri tanpa catatan kaki. Abstrak
ini biasanya ditulis terakhir. Cara mudah untuk menulis abstrak adalah mengutip
poin yang paling penting di setiap bagian jurnal. Kemudian menggunakan
poin-poin untuk menyusun sebuah deskripsi singkat tentang studi Anda.
3. Pendahuluan
Pendahuluan adalah pernyataan dari kasus yang Anda diselidiki, yang memberikan
informasi kepada pembaca untuk memahami tujuan spesifik Anda dalam kerangka
teoritis yang lebih besar. Bagian ini juga dapat mencakup informasi tentang
latar belakang masalah, seperti ringkasan dari setiap penelitian yang telah
dilakukan dan bagaimana sebuah percobaan akan membantu untuk menjelaskan atau
memperluas pengetahuan dalam bidang umum. Semua informasi latar belakang yang
dikumpulkan dari sumber lain harus menjadi kutipan.
Catatan: Jangan membuat pendahuluan terlalu luas. Ingat saja bahwa Anda menulis
jurnal untuk rekan yang juga memiliki pengetahuan yang sama dengan Anda.
4. Bahan dan Metode
Bagian ini menjelaskan ketika percobaan telah dilakukan. Peneliti menjelaskan
desain percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan jenis pengendalian.
Jika percobaan dilakukan di alam, maka penulis menggambarkan daerah penelitian,
lokasi, dan juga menjelaskan pekerjaaan yang dilakukan. Aturan umum yang
perlu diingat adalah bagian ini harus memaparkan secara rinci dan jelas
sehingga pembaca memiliki pengetahuan dan teknik dasar agar bisa
diduplikasikan.
5. Hasil
Di sini peneliti menyajikan data yang ringkas dengan tinjauan menggunakan teks
naratif, tabel, atau gambar. Ingat hanya hasil yang disajikan, tidak ada
interpretasi data atau kesimpulan dari data dalam bagian ini. Data yang
dikumpulkan dalam tabel/gambar harus dilengkapi teks naratif dan disajikan
dalam bentuk yang mudah dimengerti. Jangan ulangi secara panjang lebar data
yang telah disajikan dalam tabel dan gambar.
6. Pembahasan
Pada bagian ini, peneliti menafsirkan data dengan pola yang diamati. Setiap
hubungan antar variabel percobaan yang penting dan setiap korelasi antara
variabel dapat dilihat jelas. Peneliti harus menyertakan penjelasan yang
berbeda dari hipotesis atau hasil yang berbeda atau serupa dengan setiap
percobaan terkait dilakukan oleh peneliti lain. Ingat bahwa setiap percobaan
tidak selalu harus menunjukkan perbedaan besar atau kecenderungan untuk menjadi
penting. Hasil yang negatif juga perlu dijelaskan dan mungkin merupakan sesuatu
yang penting untuk diubah dalam penelitian Anda.
7. Kesimpulan
Bagian ini hanya menyatakan bahwa peneliti berpikir mengenai setiap data yang
disajikan berhubungan kembali pada pertanyaan yang dinyatakan dalam pendahuluan.
Dengan mengacu pada bagian pendahuluan dan kesimpulan, seorang pembaca harus
memiliki ide yang baik dari penelitian ini, meski pun hanya rincian spesifik.
8. Daftar Pustaka
Semua informasi (kutipan) yang didapat peneliti harus ditulis sesuai abjad pada
bagian ini. Hal tersebut berguna untuk pembaca yang ingin merujuk pada
literatur asli. Perhatikan bahwa referensi yang dikutip benar-benar disebutkan
pada jurnal Anda.
Selamat menulis!
1 komentar:
halah masa ga bisa di copy ni blog ngeselin
Post a Comment